27/03/24 13:53
Menyambut Berkah Pernikahan dalam Cahaya Ramadhan Menurut Ajaran Islam
Pernikahan adalah momen sakral yang dianggap sebagai langkah penting dalam kehidupan seorang Muslim. Ketika berlangsung di bulan Ramadhan, bulan suci dalam agama Islam, pernikahan memperoleh makna yang mendalam dan berkah yang melimpah. Dalam Islam, pernikahan adalah ibadah yang dilakukan untuk mencari ridha Allah SWT dan membentuk ikatan yang kuat antara dua individu dalam ikatan yang sah. Berikut adalah bagaimana acara pernikahan dalam bulan suci Ramadhan dilihat dari sudut pandang Islam.
1. Kehormatan dan Kesucian
Menikah di bulan Ramadhan dipandang sebagai tindakan yang penuh keberkahan dan kehormatan. Bulan ini merupakan waktu yang diberkahi oleh Allah SWT, di mana amalan baik dilipatgandakan dan doa- doa diijabah. Dalam suasana kesucian Ramadhan, pernikahan menjadi lebih dari sekadar ikatan antara dua individu; itu adalah komitmen yang diberkahi oleh Allah SWT sendiri. Pasangan yang menikah di bulan Ramadhan dianggap beruntung karena kesempatan untuk memperoleh berkah yang melimpah dalam langkah mereka menuju kehidupan bersama.
2. Pengorbanan dan Kebajikan
Pernikahan di bulan Ramadhan mencerminkan nilai- nilai pengorbanan dan kebajikan yang diajarkan oleh Islam. Dalam suasana puasa yang penuh dengan kesabaran dan pengendalian diri, pasangan yang menikah di bulan ini diharapkan untuk menjalani kehidupan pernikahan dengan penuh pengertian, toleransi, dan kasih sayang. Pengorbanan untuk kepentingan bersama serta berbagi kebajikan dengan sesama menjadi bagian integral dari ikatan pernikahan yang disyariatkan dalam Islam.
3. Meningkatkan Kebajikan dan Kepatuhan
Pernikahan di bulan Ramadhan memperkuat komitmen individu terhadap agama dan meningkatkan kepatuhan terhadap ajaran Islam. Dalam atmosfer Ramadhan yang penuh dengan ibadah dan ketakwaan, pasangan yang menikah di bulan ini cenderung lebih fokus pada peningkatan spiritual dan moral mereka sebagai pasangan. Mereka memanfaatkan momen ini untuk memperdalam pemahaman mereka tentang ajaran Islam dan menerapkannya dalam kehidupan pernikahan mereka.
4. Memperkokoh Ikatan Keluarga
Pernikahan di bulan Ramadhan juga menjadi kesempatan untuk memperkokoh ikatan keluarga dalam masyarakat Muslim. Acara pernikahan menjadi ajang berkumpulnya anggota keluarga dan kerabat, yang bertujuan untuk merayakan kebahagiaan pasangan yang menikah sambil berdoa untuk keberkahan dan kesuksesan pernikahan mereka. Dalam suasana Ramadhan yang penuh dengan silaturahmi dan kebersamaan, pernikahan tidak hanya menjadi peristiwa pribadi, tetapi juga menjadi peristiwa sosial yang memperkuat solidaritas keluarga dan komunitas.
Pernikahan di bulan Ramadhan dalam Islam tidak hanya menjadi langkah penting dalam kehidupan individu, tetapi juga menjadi momen yang penuh berkah dan keberkatan bagi pasangan yang menikah dan komunitas mereka. Dalam suasana kesucian Ramadhan, pernikahan menjadi lebih dari sekadar ikatan manusia; itu adalah ikatan yang diberkahi oleh Allah SWT dan diperkuat oleh nilai- nilai agama yang luhur.
Hukum Menikah di Bulan Ramadhan
Laki- laki dan perempuan yang telah siap secara fisik, internal, dan finansial dapat menikah kapan pun, termasuk di bulan Ramadhan. Namun, beberapa orang mempertanyakan hukum menikah di bulan Ramadhan lantaran khawatir mengganggu keabsahan ibadah puasa.
Dikutip dari buku 150 Masalah Nikah dan Keluarga oleh Miftah Faridi, hukum menikah di bulan Ramadan, baik siang atau malam hari, adalah boleh. Sebab, tidak ada larangan atau anjuran untuk menikah di waktu- waktu tertentu di dalam Al- Quran dan hadits.
Hal yang sama juga dikatakan ulama Buya Yahya. Melaksanakan akad nikah di bulan Ramadhan sah- sah saja. Menikah di bulan suci juga tidak memengaruhi keabsahan puasa yang tengah dijalani selama kedua mempelai mampu menahan hawa nafsunya.
“ Nikah di bulan puasa( Ramadhan) boleh dan tidak batal. Yang membatalkan puasa adalah berhubungan suami istri di siang hari, †katanya dalam kanal YouTube Al Bahjah TV.
Menikah di bulan Ramadan justru memiliki banyak keutamaan, salah satunya mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Itu karena pernikahan dalam Islam dinilai sebagai ibadah dengan pahala yang besar.
1. Tujuan utama menikah adalah menghindari zina dan maksiat. Zina termasuk dosa besar dalam Islam. Larangan untuk mendekati zina tercatat dalam Surat Al Isra ayat 32.
2. Membangun keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah juga menjadi tujuan utama pernihakan. Tujuan pernikahan ini termaktub dalam surat Ar- Ruum ayat 21.
3. Pernikahan adalah ibadah yang dianjurkan dan termasuk sunnah Nabi Muhammad SAW. Bagi siapa yang menjalankannya akan mendapatkan pahala besar. Bahkan, Rasullullah menyebut orang yang menikah telah menyempurnakan ibadahnya.
“ Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya. â€( HR Baihaqi)
4. Tujuan menikah adalah memperoleh keturunan saleh dan saleha yang diharapkan mampu memperkuat agama Islam.
20/04/24 10:46
Prestasi dalam pernikahan seseorang dapat bervariasi tergantung pada nilai dan tujuan individu serta dinamika hubungan mereka. Berikut beberapa contoh prestasi dalam pernikahan:
Selengkapnya12/04/24 09:31
Pertanyaan mengenai mengapa Tuhan terlihat diam adalah salah satu pertanyaan yang telah dipertanyakan oleh banyak orang dalam sejarah. Ada beberapa cara untuk memahami fenomena ini dari berbagai perspektif:
Selengkapnya12/04/24 09:17
Pertanyaan mengenai mengapa doa tidak selalu dikabulkan oleh Tuhan adalah salah satu dari berbagai pertanyaan yang telah dipertanyakan oleh banyak orang. Ada beberapa cara untuk memahami fenomena ini:
Selengkapnya03/04/24 11:04
Undangan digital, undangan website, dan undangan online adalah jenis undangan yang dikirimkan secara elektronik melalui media digital. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing:
Selengkapnya02/04/24 15:36
Menikah di gedung atau di rumah memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut adalah beberapa poin yang bisa menjadi pertimbangan:
SelengkapnyaDibuat oleh websitemurahinstant.com